Apa itu Gross Margin? - YouTube

Channel: unknown

[1]
Salah satu ciri perusahaan yang baik,
[2]
adalah perusahaan yang memiliki gross margin yang tinggi.
[6]
Keuntungan kotor yang tinggi.
[8]
Gross margin yang tinggi itu maksudnya gimana sih?
[11]
Misalnya gini,
[13]
ada 2 tas biru, hampir mirip bentukannya.
[16]
Kalau sepenglihatan gue yang awam ini,
[18]
kayaknya dua-duanya sama aja gitu.
[21]
Sama-sama keliatan kayak dari terpal bahannya.
[24]
Ada yang bisa tebak harganya?
[26]
Yang kanan harganya 14 ribu,
[29]
yang kiri harganya 30 juta.
[33]
Menurut lo lebih untung jual tas yang mana?
[36]
yang 14 ribu atau 30 juta?
[40]
Dari harganya doang, kita belum bisa menentukan
[43]
yang mana yang paling menguntungkan.
[47]
Ternyata setelah dicek di laporan keuangannya,
[49]
IKEA itu gross margin nya adalah 18 persen pada tahun 2019.
[54]
Sementara Balenciaga, dia induk perusahaannya namanya Kering,
[58]
gross margin nya adalah 74 persen.
[62]
Artinya apa sih?
[63]
yang satu 18 persen, yang satu lagi 74 persen.
[69]
Artinya adalah,
[70]
kalau seandainya IKEA dan Balenciaga memproduksi 1 barang yang sama,
[74]
bentuknya sama, bahannya sama, warnanya sama.
[77]
Dan setelah ditotal-total harganya, harga produksinya sama.
[82]
Sama-sama 10 ribu 1 tasnya.
[85]
IKEA cuma bisa jual tas tersebut dengan harga 12.200
[90]
Jadi IKEA dapat untung 18 persen, yaitu 2.200
[95]
Sementara itu, Balenciaga bisa jual tas yang sama
[100]
dengan harga 38.500 alias untung 28.500
[107]
Dimana 28.500 dibagi 38.500 hasilnya adalah 74 persen.
[113]
Harga produksinya sama-sama 10 ribu.
[116]
Tapi Balenciaga bisa menjual dengan harga 38.500 untuk 1 tasnya.
[121]
Barangnya sama, harga produksinya sama.
[124]
Tapi kok harga jualnya bisa beda sih?
[127]
Ya lo pikir aja nih,
[128]
ada batu bata, yang 1 nggak ada mereknya, harganya 1500 perak satuannya.
[135]
Tapi ada batu bata motifnya Supreme, harganya jadi 500 ribu satunya.
[141]
Harga produksinya ya paling mirip-mirip ya, orang sama-sama batu bata.
[146]
Kok bisa gitu sih?
[148]
Hal ini hanya dapat terjadi ketika perusahaan tersebut
[151]
memang memiliki keunggulan dibandingkan perusahaan lawannya.
[155]
Balenciaga, yang mana induk perusahaannya namanya Kering,
[159]
memang spesialisasi jualan barang-barang mewah.
[162]
Jadi ketika mereka mengeluarkan suatu barang,
[164]
itu dianggap premium oleh para calon pembelinya.
[168]
Sehingga mereka rela mengeluarkan uang yang lebih banyak
[170]
untuk mendapatkan produk keluarannya dari Kering.
[175]
Dari sini kita belajar bahwa,
[176]
gross margin yang tinggi itu bisa jadi salah satu tanda dari perusahaan yang baik.
[182]
Gue akan kasih langsung contohnya,
[184]
misalnya di Bursa Efek Indonesia, di saham Indonesia.
[188]
Gue ambil contoh perusahaan yang produknya mungkin lo tahu.
[192]
Namanya The Duck King atau The Grand Duck King.
[195]
Ini restoran jual bebek ya di mall, sesuai namanya.
[199]
Dari laporan keuangannya, kita langsung lihat 2 data doang,
[202]
untuk menghitung gross margin.
[205]
Yang pertama adalah data penjualan atau pendapatan.
[209]
Yang kedua adalah data laba kotor.
[212]
Di sini kita bisa lihat, ada pendapatan bersih,
[214]
beban pokok penjualan, dan laba bruto.
[217]
Artinya, pendapatan ini, yang didapatkan sepanjang tahun 2019.
[221]
Beban pokok, itu sama kayak biaya produksi.
[225]
Sedangkan laba bruto adalah laba kotor,
[227]
dimana angka ini didapatkan dari pendapatan bersih
[230]
dikurangi beban pokok penjualan atau biaya produksi.
[234]
Tinggal kita persenin aja deh.
[236]
Gross margin rumusnya adalah laba kotor dibagi dengan pendapatan.
[241]
Yang berarti, 568 miliar dibagi 736 miliar.
[246]
Hasilnya adalah 77 persen.
[249]
77 persen ini termasuk gede banget.
[253]
Harga satu ekor bebek peking di The Duck King itu 350 ribu.
[257]
Berarti, dari 350 ribu yang kita bayarin untuk 1 ekor bebek pekingnya,
[262]
biaya produksinya itu cuma 80.500
[267]
Sisanya, 77 persen atau 269.500 nya
[271]
itu adalah laba kotor yang didapatkan oleh restoran The Duck King.
[276]
Kenapa sih nyebutnya laba kotor?
[278]
karena laba nya belum bersih,
[279]
masih harus dipotong oleh biaya-biaya lainnya.
[283]
Kalau dalam kasus restoran ini, misalnya bayar karyawan, alat-alat masak,
[287]
sewa tempat, sampai promosi dan lain-lain.
[291]
Setelah dikurangi hal-hal tersebut, baru deh disebut laba bersih.
[295]
Kenapa sih gross margin harus tinggi?
[298]
Karena hal ini bisa menunjukkan ke kita
[301]
apabila perusahaan tersebut memang memiliki nilai lebih
[304]
dibandingkan dengan perusahaan sejenisnya.
[307]
Misalnya nih ya,
[308]
misalnya lo di rumah bisa masak bebek peking kayak di The Duck King.
[312]
Rasanya mirip 100 persen, alat masaknya sama,
[315]
bentuk akhirnya sama-sama seksi bebeknya.
[319]
Apakah lo bisa menjual bebek tersebut dengan harga yang sama
[322]
seperti The Duck King?
[324]
Jawabannya udah pasti nggak.
[326]
Ini semua karena The Duck King memiliki brand yang sudah dikenal
[330]
dibandingkan dengan bebek yang lo masak,
[332]
sehingga orang-orang di luar sana lebih rela bayar lebih tinggi
[336]
untuk Duck King, dibandingkan dengan bebek masakan lo.
[342]
Yang kedua, kenapa gross margin harus tinggi,
[345]
adalah karena bisa jadi laba bersihnya juga tinggi.
[350]
Kenapa bisa jadi?
[351]
karena tadi kan jangan lupa, masih ada biaya lain-lain yang harus dibayar.
[356]
Kalau laba kotornya masih sisa banyak,
[358]
otomatis masih bisa nih kita dapet laba bersih yang banyak juga
[363]
kalau perusahaan itu pintar mengelola dananya.
[367]
Kalau laba kotor kecil, misalnya nih, kayak lo jualan pulsa, 50 ribu.
[371]
Modalnya kan ya 50 ribu katakanlah ya,
[374]
lo akan jual pulsa itu pasti nggak akan jauh-jauh dari angka 50 ribu.
[378]
Bisa 51, 52, 53, ya kan?
[381]
Lo nggak bisa jual pulsa dengan margin 77 persen,
[385]
alias lo jual pulsa 50 ribu dengan harga 88.500 Ya nggak akan bisa.
[391]
Oke, misalnya lo jual dengan harga 53 ribu ya untuk pulsa seharga 50 ribu.
[396]
Berarti, lo dapat untung kotor 3 ribu rupiah.
[399]
3 ribu ini masih kotor.
[402]
Kenapa gitu? karena kan lo butuh paket data untuk promosi ke orang lain
[406]
bahwa lo jualan pulsa.
[407]
Jadi akan kurang dari 3 ribu laba bersih lo nanti.
[411]
Makanya kan, laba kotor yang tinggi, bisa jadi laba bersihnya juga tinggi.
[416]
Next.
[418]
Yang terakhir, mari kita berlatih ya, berlatih melihat datanya.
[422]
Di sini gue punya 2 contoh data gross margin dari 2 perusahaan.
[427]
Yang pertama, datanya adalah dari 2013-2018, dia stabil di sekitar 77 persen.
[435]
Yang kedua, naik terus nih secara bertahap,
[438]
dari 7 persen di 2013, naik ke 15 persen di 2018.
[444]
Yang pertama udah jelas, dia bagus dalam hal besaran gross margin.
[449]
Mampu mempertahankan dengan baik
[450]
gross margin nya di sekitar 77 persen setiap tahunnya.
[454]
Tahun besoknya, kita bisa berekspektasi bahwa perusahaannya
[457]
masih mampu menghasilkan gross margin sekitar 77 persen.
[461]
Oh iya, nggak ada batasan yang pasti gross margin itu minimalnya berapa,
[466]
itu nggak ada.
[467]
Kalau mau, ya lo bandingin dengan perusahaan sejenisnya.
[471]
Okay?
[473]
Nah yang kedua, gimana nih?
[475]
Kan kecil nih ya, cuma 7 persen.
[477]
Tadi kan gue bilang, kalau bisa cari perusahaan yang gross margin nya besar.
[480]
Tapi kalau misalnya ada data seperti ini,
[483]
dari 2013, 7 persen tapi naik terus sampai 15 persen,
[488]
menurut lo sendiri gimana?
[490]
Lo harus inget bahwa
[492]
gross margin itu bicara tentang total pendapatan dan biaya produksinya.
[497]
Gross margin bisa naik kalau pendapatannya naik
[501]
tetapi biaya produksinya tetap atau bahkan berkurang.
[505]
Atau, pendapatannya tetap aja nih,
[507]
tapi biaya produksinya yang berkurang, yang berhasil ditekan.
[513]
Yang pertama, kok bisa sih penjualan naik tapi harga produksinya tetap?
[516]
Mungkin aja, perusahaan tersebut mereknya makin dikenal oleh masyarakat.
[521]
Sehingga perusahaannya percaya diri
[523]
untuk meningkatkan harga jualnya menjadi lebih tinggi.
[527]
Toh, konsumen masih pada beli kok. Suka kok mereka dengan produknya.
[532]
Yang kedua, pendapatan tetap kok gross margin nya makin tinggi?
[537]
Karena bisa jadi perusahaannya dari tahun ke tahun semakin efisien
[541]
dalam hal biaya produksi.
[543]
Ini juga merupakan tanda yang baik.
[546]
Berarti perusahaannya makin jago dalam mengelola sumber dayanya.
[551]
Kesimpulannya ada 2 berarti.
[553]
Gross margin yang konstan tinggi terus artinya bagus.
[556]
Yang meningkat dari tahun ke tahun juga bagus.
[560]
Nah, lo harus curiga kalau ada perusahaan yang gross margin nya kecil.
[566]
Apalagi kalau udah kecil, eh turun terus tiap tahunnya.
[570]
Jangan-jangan ada kompetitor lain yang lebih bagus di pasaran.
[575]
Apakah gross margin yang tinggi aja udah cukup
[577]
untuk bisa bilang ini perusahaan yang baik?
[580]
Gue rasa, belum cukup banget.
[582]
Ini cuma salah satu indikator.
[585]
Makanya masih harus digabungin dengan pertumbuhan revenue lah,
[589]
ROE dan PBV, yang sebelumnya udah pernah gue jelasin di dalam channel ini.
[594]
Namun, indikator gross margin ini membuat kita bisa membayangkan
[599]
seberapa kuat brand perusahaan tersebut
[601]
dan seberapa disukainya produk perusahaan tersebut di mata konsumen.
[605]
Intinya,
[606]
orang-orang rela bayar berapa sih untuk dapetin produk perusahaan ini?
[610]
Kan kalau tinggi, artinya jangan-jangan ini adalah perusahaan yang baik.
[616]
Jangan-jangan ini adalah perusahaan yang mampu menghasilkan
[619]
keuntungan yang besar bagi para pemegang sahamnya.
[623]
Segitu aja video kali ini,
[625]
jangan lupa untuk cek video lainnya tentang laporan keuangan
[628]
atau dasar-dasar dari saham itu sendiri di dalam channel ini.
[631]
Kita akan belajar saham bareng-bareng demi masa depan yang lebih baik.
[636]
Terakhir pesen gue tetep,
[637]
jangan malu untuk belajar Saham dari Nol.